Jumat, 27 Desember 2013


Biodegradasi Plastik, Ulah Bakteri???

Tidak aneh lagi melihat pemandangan seperti gambar di atas. Di jalan, selokan, sungai, dan sudut-sudut lain yang dekat dengan lingkungan tempat tinggal. Plastik, siapa yang tidak membutuhkannya? Hampir setiap hari kita membutuhkan plastik untuk berbagai hal, yaitu sebagai pembungkus makanan, minuman, peralatan rumah tangga, peralatan sekolah, peralatan kantor, dan sebagainya. Hal ini disebabkan karena plastik memiliki sifat unggul, yakni kuat, transparan, fleksibel, tidak mudah pecah, ringan, sebagian ada yang tahan terhadap panas dan stabil, serta harganya ekonomis terjangkau oleh semua kalangan masyarakat. Plastik dibuat oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan hidup yang makin meningkat. Dewasa ini, plastik benar-benar mempengaruhi hidup kita. Setiap hari hidup kita tak dapat terlepas dari plastik. Berjenis-jenis plastik beredar di pasaran, masing-masing jenis plastik memiliki sifat khusus. Bagaimanapun, kita harus menggunakan plastik itu sesuai fungsinya. Suatu masalah besar terjadi dengan munculnya plastik daur ulang yang membahayakan kesehatan, yaitu mengandung PVC. Seharusnya tas plastik ini tidak digunakan untuk makanan panas, berminyak atau mengandung alkohol, namun kesalahan penggunaan telah terjadi. Plastik jenis terakhir inilah yang perlu diwaspadai.
Namun apakah pernah terpikirkan oleh kita akan dikemanakan plastik-plastik bekas yang sudah tidak terpakai lagi? Plastik-plastik bekas yang sudah tidak terpakai akan tercecer dan terkadang dibuang sesuka hati oleh manusia. Di tanah, sungai atau saluran air, bahkan di air yang tergenang. Lantas bagaimana plastik-plastik tersebut dapat terurai?
Biodegradasi adalah penyederhanaan sebagian atau penghancuran seluruh bagian struktur molekul senyawa oleh reaksi-reaksi fisiologis yang dikatalisis oleh mikroorganisme. Biodegradabilitas merupakan kata benda yang menunjukkan kualitas yang digambarkan dengan kerentanan suatu senyawa (organik atau anorganik) terhadap perubahan bahan akibat aktivitas-aktivitas mikroorganisme (Madsen, 1997) dan biomassa (Kaplan di dalam Ching et.al, 1993). CO2 terlepas di dalam proses respirasi, dimana karbohidrat (gula) dioksidasikan dan terbentuklah energi. CO2 terlepas juga di dalam proses fermentasi dan di dalam proses penguraian lainnya yang dilakukan oleh mikroorganisme. Jika zat karbon tidak terlepas lagi ke udara, maka kehidupan akan berhenti. Di dalam sirkulasi zat karbon ini, mikroorganisme memegang peranan penting yaitu sebagai pengurai (Dwidjoseputro,1978).
Seperti yang kita ketahui, plastik adalah materi yang sangat sulit untuk diuraikan secara alamiah. Plastik tergolong senyawa polimer, strukturnya terdiri atas rantai atom karbon, C yang panjang, masing-masing atom C mengikat atom hidrogen, H. Selain itu, rantai atom C mengandung atom oksigen, O. Sedangkan jika dibakar akan berbahaya bagi paru-paru. Saat ini ada produk plastik dari politen dan polyester poliurethan yang bermassa molekul rendah yang dikembangkan. Sebenarnya ada dua jenis plastik, non biodegradasi dan biodegradasi. Plastik jenis non biodegradasi tidak dapat diurai oleh mikroba. Jika plastik ini ternaman di tanah, mikroba tak mampu memutuskan ikatan rantai atom C-nya. Sedang plastik biodegradasi dapat diurai oleh mikroba. Plastik ini bukan pencemar/polutan bagi tanah, dikatakan plastik ini aman lingkungan. Plastik biodegradable disukai mikroorganisme sehingga plastik tersebut mudah di uraikan oleh mikroorganisme yaitu seperti, artinya plastik ini dapat duraikan kembali mikroorganisme secara alami menjadi senyawa yang ramah lingkungan.
Lantas bakteri apa yang berperan dalam biodegradasi plastik sehingga membantu mengurangi pencemaran??
Mikroorganisme memainkan peran kunci dalam proses biodegradasi di lingkungan (Gu, 2003). PHA merupakan polimer biodegradable yang terakumulasi sebagai cadangan makanan dan energi pada beberapa mikroorganisme dalam kondisi yang tidak seimbang, dimana sumber energi (karbon) yang berlimpah, sedangkan nutrisi seperti N, P, S dan O terbatas (Lee dan Choi, 1999). Polimer biodegradable adalah molekul-molekul besar yang nantinya dapat dihancurkan atau diuraikan oleh mikroorganisme. Mikroba ini yang mampu menggunakan senyawa karbon yang terkandung di dalam polimer akan melimpah jumlahnya sementara yang tidak bisa menggunakanya tidak akan mampu bertahan. Mikroba ini memiliki beragam jalur degradasi polimer sejalan dengan keanekaragaman mikroorganisme yang memetabolisme hidrokarbon aromatik. Sifat fisik dan kimia alami pada proses pembusukan pada beragam material merupakan karakteristik utama biodegradasi. Oraganisme seperti ini disebut biodeteriogen yang memiliki kemampuan saprotrofik dengan menggunakan substrat untuk keberlanjutan pertumbuhan dan reproduksinya (Pinzari et al., 2006).
Dan adalah Methylococcus capsulatus yang berperan dalam biodegradasi plastik dan berperan dalam mengurangi pencemaran linkungan.
Bisa dibayangkan jika tidak ada bakteri yang satu ini? Seberapa banyak pegunungan dan lautan plastik yang ada di lingkungan kita? Bakteri saja bisa menjaga lingkungan, kenapa kita tidak?




REFERENSI

Isobe, S. Properties of plasticized-zein film as affected by plasticier treatments. In Formula dan rekayasa proses pembuatan biodegradable film dari zein jagung. Bogor: Paramawati, R.: PPS – IPB. 1999.
Stevens, ES. Green plastics: an introduction to the new science of biodegradable plastics. Princeton University Press the use of environmental marketing claims. Washington D.C: U.S. Federal Trade Commission. 1992.
Maria Ulfah. Kajian Biodegradasi Bioplastik Berbasis Poli-β-Hidroksialkonat (PHA) Dengan Pemlastis DemetilFtalat, Dietil Glikol dan Polietilen Glikol Pada Lingkungan Tanah yang Berbeda. http://F07mul.pdf. 2007. Diakses pada 26 Desember 2013. Pukul 13.00 WIB.
Sumarsih. Mikroba dan Lingkungan. http://vii-mikroba-dan-lingkungan.pdf. 2008. Diakses pada 26 Desember 2013. Pukul 14.24 WIB.

23 komentar:

  1. artikelnya bagus .. menarik b uat di baca menurut buku Anthony C. 1982. The Biochemistry of Methylotrophs’’. London: Academic Press. bahwa Methylococcus capsulatus adalah kelompok mikroorganisme yang memiliki kemampuan untuk tumbuh dan berkembang dengan menggunakan senyawa berkarbon tunggal.Mikroorganisme ini pertama kali ditemukan pada awal tahun 1900-an dan barulah pada tahun 1960-an bakteri ini teridentifikasi lebih lanjut, terutama jalur metabolismenya

    BalasHapus
  2. subhanallah ya, memang kita harus berterima kasih sama bakteri, karena kalau tidak ada bakteri mungkin permukaan bumi sudah penuh oleh sampah. saya mendapat tambahan informasi dari http://microbewiki.kenyon.edu/index.php/Methylococcus_capsulatus, bahwa Urutan genom Methylococcus capsulatus ditemukan berguna untuk belajar "metana-memperbaiki symboints," karena mayoritas organisme tersebut biasanya ditemukan dalam hewan hidup dan tidak dapat tumbuh pada kultur murni.Mewarisi karakteristik Methanotrophs, M . capsulatus sangat berkontribusi untuk ekosistem bumi dengan mengkonsumsi metana, produk yang berasal dari proses kimia dari tempat pembuangan sampah dan juga oleh banyak pengolahan minyak. dalam beberapa tahun terakhir, para ilmuwan lingkungan telah menunjukkan peningkatan minat methanotrophs karena penggunaan metana sebagai satu-satunya sumber karbon dan energi mungkin bisa dimanfaatkan untuk memainkan peran penting dalam upaya untuk mengurangi emisi metana yang dihasilkan oleh sumber-sumber biologis.

    BalasHapus
  3. Saya setuju dengan pendapat saudari mukhti ayuni, iya kebayang kalo bakteri tidak diciptakan oleh Allah siapa yang dapat menguraikan sampah, nitrogen, dan lain-lain ternyata mengenai artikel ini saya mendapatkan ilmu pengetahuan baru tentang manfaat bakteri yang dapat menguraikan plastik ini, dan lebih terkejut lagi mengenai kalimat yang tertera pada artikel anda yaitu "Organisme seperti ini disebut biodeteriogen yang memiliki kemampuan saprotrofik " Ternyata bakteri yang mempunya kemampuan menguraikan seperti saprotrofik sering disebut biodeteriogen hehe saya baru tau setelah membaca artikel yang anda buat...good and nice sekali :)

    BalasHapus
  4. Bakteri aja peduli sama Bumi kenapa kita tidak? setelah saya baca artikel ini ternyata manfaatnya bagus banget karena untuk mengurangi pencemaran linkungan. makasih ya skrg mae jadi mengerti manfaat bakteri Methylococcus capsulatus

    BalasHapus
  5. assalamualaikum mba alfi :) setuju sama artikelmu bahwa bagaimana jadinya jika tidak ada bakteri yg bisa berperan dalam mencemari lingkungan? tapi kenapa saat ini masih saja banyak sampah yaa? bisaa ga ya kira" bakteri ini mengurangi pencemaran lingkungan yg ada di perairan? hehe makasih alfi :)

    BalasHapus
  6. alfi artikelnya lengkap, setuju juga sama teman-teman yang sudah menambahkan. ga bisa dibayangin kalo ga ada bakteri Methylococcus capsulatus di alam, pasalnya sudah ada bakteri yang menguraikan saja sampah masih numpuk dimana-mana bagaimna jika tidak ada -_- subhanallah yaa infonya menarik fii :)

    BalasHapus
  7. Assalamualaikkum.. ya saya setuju dengan artikel alfi.. sangat lengkap dan menginspirasi. mikroorganisme memegang peran penting sebagai pengurai baik sampah maupun limbah industri. broyek bioremediasi dan Biodegradasi limbah di indonesia harusnya sudah bisa di mulai sejak 2008 namun pemerintah masih meragukan keberhasilan proyek ini. sumber http://www.lemigas.esdm.go.id/id/prdkpenelitian-254-.html

    BalasHapus
  8. Assalam, mbak.e keren juga yah bakteri nya suka dengan plastik-plastik. gapapa deh dari pada suka sama manusia hahaha. artikelnya menarik, bagus dan dapat memberi info. suwon yoh

    BalasHapus
  9. wah ini bakterinya bagus dan menarik banget yahhh,,, buat kita calon ibu2,, kalo mau ngurangin sampah plastik, undang bakteri ini aja yah,hehe :D
    ini manfaatnya menarik banget, bisa mengatasi pencemaran plastik

    BalasHapus
  10. Subhanallah bakteri semacam inilah yg sangat diperlukan dalam kehidupan saat ini, karena kehidupan saat ini tidak bisa lepas dari yang namanya sampah termasuk sampah plastik. Lalu bagaimana mekanisme bakteri menguraikan sampah ? Kira2 perlu waktu lama tidak ya untuk menguraikannya ? Karena yang kita sampah apalagi sampah plastik cukup memakan waktu lama dalam penguraiannya. Hehe selebihnya saya sangat setuju dengan artikel ini, terimakasih atas informasinya :)

    BalasHapus
  11. wah, kecil-kecil udah go green nih si bakteri. Artikelnya sangat bagus untuk di share, karena dapat memberikan pengetahuan yang luar biasa untuk menyelamatkan lingkungan. Secara masalah lingkungan itu gosip yang ga pernah reda. Sekedar nambahin aja yah mbae, gambar dan klasifikasi dari bakteri ini bisa diliat disini http://en.wikipedia.org/wiki/Methylococcus_capsulatus

    BalasHapus
  12. Setuju degan penulis, sekadar menambahkan , Methylococcus capsulatus adalah , bakteri Gram- negatif methylotrophic. Bakteri ini termasuk dalam kelompok mikroorganisme yang memanfaatkan senya 1 karbon (C) seperti metanol, sebagai sumber karbon mereka, sehingaa bakteri ini digolongkan sebgai methanotrof. Methylococcus capsulatus hidup di lungkungan aerobik dan mikroaerobik dan dilingkungan yang mengandung metana.
    ion tembaga memiliki peran penting dalam metabolisme Methylococcus . Ion tembaga mengtur sirkulasi metana, antara metana monoksigenase terlarut (sMMO) dengan metana monoksigenase partikulat (pMMO). pMMO pada Methylococcus capsulatus di perlukan untuk mmeebntuk membran intrasitoplasmik.
    sumber : http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC154799/

    BalasHapus
  13. serius suka banget sama artikelnya, soalnya kan plastik susah banget untuk diuraikan,apalgi yang pemakainnya ga terkendali seperti sekarang ini

    BalasHapus
  14. setuju sekali dengan penulis, apa jadinya bumi kita ini jika tidak ada bakteri pengurai plastik ini? karena seperti yang kita ketahui penggunaan plastik ini sudah dimana-mana bahkan sampah plastik semakin hari semakin banyak hingga menyebebkan pencemaran lingkungan seperti yang terlihat pada gambar..

    BalasHapus
  15. Assalamualaikum..
    setelah membaca artikel ini serta beberapa tambahan dari teman2, jadi saya dapat menyimpulkan ternyata bakteri ini mempunyai banyak manfaat ya dibanding kerugiannya.. bagus artikelnya menambah pengetahuan bagi para pembacanya :)
    Thanks (y)

    BalasHapus
  16. Sekarang ini, sudah ditemukan mikroorganisme yang bisa melakukan biodegradasi sampah. Tapi mengapa sampah masih saja menjadi masalah besar di seluruh dunia? Apakah penggunaan bakteri ini masih dalam skala kecil?
    Ternyata benar saja, beberapa penelitian masih dilakukan oleh universitas dan ilmuan-ilmuan di dunia terhadap bakteri ini. Sebut saja, National Taiwan University dan Northwestern University. Kedua universitas ini melakukan penelitian yang memfokuskan kepada enzim yang dihasilkan oleh Methylococcus capsulatus yaitu methane monooxygenase (pMMO) yang berperan dalam pendegradasian tersebut. Dan sama seperti yang disebutkan Kak Ila di atas bahwa pemerintah pun masih ragu-ragu untuk menggunakan bakteri ini. Ya, mungkin karena masih under research ya.

    But, thanks mba Alfie. Artikelnya sangat menarik dan memancing rasa penasaran saya untuk browsing2. Nice! :)

    http://microbewiki.kenyon.edu/index.php/Methylococcus_capsulatus

    BalasHapus
  17. Assalamualaikum ,setelah saya membaca artikel ini saya tertarik dengan kalimat Methylococcus capsulatus yang berperan dalam biodegradasi plastik dan berperan dalam mengurangi pencemaran linkungan.Bakteri saja bisa menjaga lingkungan, kenapa kita tidak? mungkin seharusnya kata-kata ini tidak hanya ada dalam blog melaikan di setiap pikiran manusia , karena jikalau kita tetap membuang sampah plastik sembarangan sama saja kita lebih bodoh dari bakteri yang ukurannya pun sangat kecil , Artikel saudari Alfi ini juga menambah wawasan saya tentang Bakteri yang berperan dalam pendaur ulangan plastik. Terimakasih :)

    BalasHapus
  18. lagi-lagi saya harus berkata Subhanallah.. karena Allah menciptakan sesuatu walaupun tidak kasat mata ternyata byk manfaat untuk manusia. untuk itulah kita harus banyak belajar Allah menciptakan langit dan bumi ini untuk orng2 yg berpikir,
    eit tp walaupun begitu kita harus seminimal mungkin menghasilkan sampah untuk bumi kita!

    BalasHapus
  19. SubhanAllah ya Methylococcus capsulatus mulia sekali dia. trimakasih ya bu Alfi artikelnya menambah wawasan saya tentang Methylococcus capsulatus . Nanti kita budidayakan ya Methylococcus capsulatus ya teman-teman heheh, jadi nanti kita sebar di setiap penjuru sampah-sampah. tapi ngomong-ngomong ada dampak negatifnya tidak ya? saya cari belum nemu.

    BalasHapus
  20. Terimakasih mbak aslab dan teman-teman yang telah berkomentar karena menambah pengetahuan saya tentang bakteri ini. saya ingin bertanya, sampah plastik biasanya terurai sangat lama butuh waktu beratus tahun, apakah penyebabnya? jumlah bakteri ini mempengaruhi penguraian plastik?

    BalasHapus
  21. waaaahh kayanya bakteri ini di butuhkan di indonesia hmmm ya mungkin kita udah tau yah mba sampah di indo kaya gmna. yang saya mau tanyakan mungkin gak yah bakteri ini di kembang biakan agar dapat membantu sampah" plastik di indo ??

    BalasHapus
  22. Artikel yang menarik, Menambah wawasan bagi saya yang membacanya. saya baru tahu Methylococcus capsulatus adalah bakteri yg berperan dalam penguraian limbahplastik. Sudah tugas umum kebanyakan bakteri yakni sebagai pengurai/ dekomposer.

    BalasHapus
  23. mungkin bakteri ini bisa dikembangbiakkan,,, supaya plastik2 cepat lenyap... bosan hidup plastikan

    BalasHapus